Tips Membuat Campaign Ramadan untuk Bisnis Ritel

Agar penjualan meningkat secara optimal selama bulan Ramadan, dibutuhkan lebih dari sekedar campaign biasa. Hampir semua sektor bisnis mengadakan campaign setiap tahunnya di bulan Ramadan ini, karena momentum untuk mendapat keuntungan.

Terlebih lagi, adanya internet dan platform digital membuat tingkat kompetisi semakin ketat. Sudah seharusnya kamu membuat campaign yang tepat agar bisa menarik perhatian target konsumen dan meningkatkan penjualan kamu. Berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan dalam membuat campaign Ramadan.

Lakukan Pendekatan Digital

Melakukan adaptasi digital kini bisa dikatakan sebagai keharusan bagi bisnis untuk bertahan. Apalagi dengan adanya pandemi masyarakat pun melakukan kebanyakan aktivitas mereka secara online. 

Ini membuat banyak brand kemudian beralih dan memfokuskan penjualan mereka pada platform online. Agar tetap relevan dan bisa bersaing, kamu pun harus bisa menerapkan pendekatan digital lewat berbagai platform baik itu dalam bentuk konten maupun iklan.

Sesuaikan dengan Platform

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh pebisnis adalah untuk menyesuaikan campaign-nya dengan platform yang digunakan. Pilih platform-platform yang memang banyak digunakan oleh target audiens. Misalnya jika target customer bisnismu adalah remaja, Instagram atau TikTok mungkin menjadi platform yang tepat untuk beriklan dan menjalankan campaign.

Setelah menentukan platform, sesuaikan konten atau iklan dengan platform yang dipilih. Misalnya jika kamu memutuskan untuk menggunakan TikTok, artinya kamu harus bisa menghasilkan konten video singkat yang unik, membuat penasaran, atau sesuai tren yang ada.

Baca juga: Mengenal dan Mengadopsi Omnichannel Retail untuk Brands

Buat Campaign yang Menarik Perhatian

Ada begitu banyak konten dan informasi yang tersedia di internet. Hal ini membuat rentang perhatian audiens semakin singkat. Setiap konten memperebutkan perhatian mereka. 

Maka itu, kamu harus bisa membuat iklan campaign yang bisa menarik perhatian audiens sejak di detik pertama. Buatlah campaign yang menonjol baik dari segi visual ataupun konten atau ceritanya. Selain menarik perhatian, pastikan juga campaign relevan dengan target audiens.

Daur Kembali Ide Cerita

Terapkan teknik storytelling saat melakukan brainstorming ide untuk campaign. Usahakan agar iklan campaign tidak terlalu terkesan seperti iklan yang menjual produk atau hard selling. Seimbangkan antara cerita dengan penjualan produk. 

Hal ini bisa kamu lakukan dengan mendaur kembali ide cerita atau konten yang panjang atau iklan-iklan yang lebih singkat. Dengan begitu, kamu bisa membangun cerita yang menarik dan relevan melalui konten panjang sekaligus mempromosikan produk secara langsung melalui iklan pendek. Menurut laporan Google, membagi satu ide ke dalam beberapa bentuk dapat mendorong niat pembelian 133%. 

Baca juga: Bukan Hanya UMKM, 5 Brand Global Ini Juga Melakukan Adaptasi Digital Secara Besar-Besaran

Bangun Campaign yang Terpersonalisasi

Sekarang ini, audiens ingin terlibat brand yang mampu menawarkan personalisasi. Analisis data, trend, dan perilaku target audiens khususnya menjelang Ramadan. Pikirkan mengenai apa yang mereka inginkan dan butuhkan, kesulitan apa yang mereka hadapi, dan bagaimana produk kamu dapat membantu mereka.

Dengan memahami perilaku mereka, kamu pun dapat membangun campaign yang lebih personal. Contohnya saja campaign Ramadan Frisian Flag. Dengan sebagian besar masyarakat menghabiskan waktu di rumah selama Ramadan akibat pandemi, minat orang-orang terhadap resep kue pun meningkat. 

Mengetahui adanya tren ini, Frisian Flag pun memanfaatkannya dengan memanfaatkan kata kunci-kata kunci yang relevan dan banyak dicari. Berdasarkan laporan Google, campaign terintegrasi yang personal dapat meraih dampak 67% lebih tinggi.

Menjalankan campaign tentunya membutuhkan persiapan yang matang, baik dari segi biaya maupun strategi. Pastikan strategi yang kamu rencanakan sesuai dengan anggaran kamu agar nantinya tidak hanya penjualan kamu yang meningkat tetapi juga pendapatan sehingga bisnis dapat terus berkembang.

Kami percaya bahwa brand ritel mampu memberikan pelayanan terbaik dengan mengadopsi teknologi omnichannel dan mengoptimalkan platform seperti website e-commerce. Klik di sini untuk mengembangkan bisnis Anda bersama ICUBE.

Tentang ICUBE by SIRCLO

ICUBE adalah agensi yang menyediakan solusi teknologi dan e-commerce untuk bisnis ritel. Sebagai Magento Premier Solutions Partner di Indonesia sejak tahun 2010, ICUBE telah meluncurkan dan mengelola lebih dari 100 situs berbasis Magento serta meluncurkan produk Swift untuk memenuhi kebutuhan e-commerce dan omnichannel untuk bisnis berskala menengah. ICUBE dipercaya oleh klien lokal dan internasional, antara lain Singapura, Malaysia, Australia, Amerika dan Hong Kong yang mencakup merek-merek besar seperti Kawan Lama, Krisbow, KlikMRO, 9to9 Online, Hush Puppies, L'Occitane, Elemis, Venchi, Erha Store, Nutrimart, Eiger Indonesia, Royal Canin, Mitra10, Lotte Mart, dan masih banyak lagi.

Pada Mei 2020, ICUBE resmi melakukan aksi merger dengan SIRCLO, sebuah penyedia solusi e-commerce enabler terdepan di Indonesia. Aksi merger tersebut menggabungkan ribuan klien mereka, sekaligus menyatukan kekuatan kedua belah pihak untuk membantu lebih banyak bisnis dan brand melakukan transformasi digital yang efektif dan efisien.

Lihat informasi lebih lanjut tentang ICUBE di icubeonline.com dan SIRCLO di sirclo.com.